Lara

pinterest.com

demikianlah kau mati sebelum
aku mampu mencari siapa aku
kucari rumah kenangan di angkasa,
gunung, perpustakaan, goa, kamar mandi,
langit-langit rahangku, tidak ada
siapapun kemarilah aku butuh matahari
yang lebih dari matahari demi
menguapkan air mata langit dalam dadaku
agar aku terbiasa meluapkan kobaran api
yang sejak lama merindukan
kekeringan dan kehausan dari kesedihan

Bogor, Maret 2024

Gigi Bungsu

gigi-bungsu
pixabay.com

aku tak menyangka sebuah ciuman
mampu merontokkan gigi bungsuku
padahal tiap hari rajin sikat gigi pepsodent,
kumur-kumur listerin, scalling sebulan tiga kali,
puasa makanan manis, hanya makan seonggok sepi
dan remah-remah rembulan
sungguh gila kau ini. aku tak menyangka sebuah ciuman
mampu merontokkan gigi bungsuku, memang sehebat apa
lumatan itu
untuk tahu, satu pintaku : jika sudah menciumku, maka ciumlah
kedua kali, dan jika sudah maka ulangi sebanyak mungkin
niscaya seluruh lidahmu adalah gigi baru masa depanku

Bogor, Maret 2024



Tulang-Tulang Imperium

dalam setiap tetas semoga ada
telur dalam setiap telur semoga
ada burung dalam setiap burung
semoga tidak ada bunyi tik tok
nanah jam dinding atau kukuruyuk
ayam dini hari dalam setiap andai
ah semoga ada.......
dalam setiap angin semoga ada
angan dalam setiap angan ah
semoga ada.........
dalam setiap terbang semoga ada
sayap dalam setiap sayap semoga
ada engkau dalam setiap engkau
semoga ada yang senantiasa
terluka menunggu kuhitung untung
rugi dari tiap rindu yang terbebaskan
mata kancil seorang pemburu yang
memburu dan jatuh cinta pada lengkung
tinggi langit dimana kau meliuk-liuk itu
membelah udara dingin dan beberapa
gumpalan doa yang merajuk dan
mereguk bibir Tuhan dalam lindap
dalam serangau parau menerkam durja

Bogor, Maret 2024

Kekasih Hujan

pada genangan air penuh mayat hujan itu
terpantul bayangan perempuan yang lekas
membawa ingatanku akan wajahmu
mataku belum katarak ternyata
untuk sesuatu yang di antara ada dan tiada
apa pernah ricik hujan ini membekas meski
uapnya saja terangkut berkas matahari
di sepasang sepatu tuamu?
sesuatu yang kelak terlindas jejak lain
dan aroma benda mati membuatnya abadi

Bogor, Maret 2024

Kamar Mandi

pexels.com

aku dan kamar mandi kami sama ingin mandi
ketika gayung mengguyur pantat tepos ini,
kamar mandi berteriak, "astaga kamu kurus sekali"
ketika sabun melucuti tubuh kotorku, kamar mandi
berteriak, "astaga kamu dipenuhi lemak jahat
sampai-sampai tak berbusa"
ketika sampo menguliti kepalaku yang penuh ketombe,
kamar mandi berteriak, "astaga rambut sudah bukan
seperti rambut melainkan mirip tali tambang yang dipakai
tetangga sebelah gantung diri kemarin"
Astaga.

Bogor, Maret 2024

Kue Dadar Gulung di Balik Pantatmu

pinterest.com

atma yang tercecah membuyar
sejagat kenang saat saksikan
kue dadar gulung di balik pantatmu,
aku selalu senang

ancala yang tercurah memdaksa
sedera memar saat saksikan
jenggala terbakar bersama sedapnya
cecap lidah, kamu selalu manis

lakara yang tergenapi membuncah
karam ke dalam surgawi sebuah
kunyahan
ketegangan dan keinginan mengoyak
parutan hati kelapa dan gula jawa
membuat suasana sepi ini menyusut ke
inti tubuhmu yang maha aduh

Bogor, Maret 2024


Untuk Apa Kau Bilang Cinta?

untuk-apa-kau-bilang-cinta?
pinterest.com


untuk apa kau bilang cinta
bila bersamaku, kau tak lagi
mengenal apa itu hangat sinar
rembulan juga makna kecipak
ikan di sudut kolam yang tenang
nan dalam
tanpa angin yang memberi kabar
tanpa angan yang memberi duka
aku pun tahu kau ingin pergi
bilang saja !
aku telah siap
paham benar kalaulah
sebenarnya perhentianmu bukan disini.

Bogor, Maret 2024

Hari Jumat

hari-jumat
unsplash.com


rasanya ingin hingar bingar dan membuat puisi
agar gundah yang terus membuncah di hati
dapat kuredam
kuredam jadi mawar hitam mencucuk inti jantung
yang lukanya memerah seantero jagat

Bogor, Maret 2024

Jalan Kenangan Nomor 11

jalan-kenangan-nomor-11
@kulturtava


gerimis membasahi jalan setapak
yang pernah ada jejakmu di situ
kuatur langkah agar tak sengaja
menimpanya dengan diriku yang
masih masa lalu, masih memerah
dari seribu langkah, tersisa dua
langkah yang keras kepala
langkah pertama : keinginan menuju
rumahmu jalan kenangan nomor 11,
langkah kedua : jurang antara
penyesalan dan kebodohanku ingin
memilikimu sekali lagi
dan gerimis belum juga usai
saat kuseka rona kelam dari wajah
pucat pasimu, begitu dingin dan
kedinginan

Bogor, Maret 2024

Diameter Pelukan

diameter-pelukan
@kulturtava


seseksi apapun lingkar pinggangmu
kamu tetap butuh tangan orang lain
untuk meniadakan jurang kehampaan
dengan sebuah pelukan yang tak
erat sekalipun.

Bogor, Maret 2024